Puisi Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 73 Terbaik dan Terpopular

Tampil membacakan Puisi dengan Tema Kemerdekaan bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan keberanian dan penggunaan gaya bahasa yang baik dan tegas. Pembacaan Puisi ini biasanya dilakukan saat setelah upacara bendera berlangsung atau pada saat perlombaan pentas Seni di sekolah ataupun di lingkungan masyarakat.
Puisi Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 73 Terbaik dan Terpopular

Perayaan HUT RI ke 73 pada tanggal 17 Agustus 2018 tinggal menghitung hari, jadi para petugas dan panitia perayaan kemerdekaan sudah mulai sibuk mempersiapkan. Saat ini sudah mulai pembuatan Proposal ke Perusahaan ataupun pengadaan dana dari iuran Masyarakat. Nah kali ini intipinformasi akan berbagi beberapa contoh Puisi kemerdekaan yang bisa anda copy/paste.

Silahkan ambil puis/kata/ucapan yang cocok buat anda rangkai sendiri Puisinya. Bila perlu minta bantuan seseorang yang pintar dalam menyusun syair Puisi. Ada penegasan tersendiri saat membuatnya karena Puisi tersebut harus memiliki makna mengenang Perjuangan para pahlawan. Dan pada saat ini kita mengisi kemerdekaan dengan sebaik baiknya.

Dalam merangkai Puisi, anda bisa menulis di selembar kertas dan lakukan pembuatan saat tenang dimalam hari atau saat pagi hari. Bisa juga di tulis melalui Smartphone (HP Android) anda. Apabila memiliki Komputer atau Laptob bisa mengetiknya menggunakan Ms Word. Sudah siap untuk menulis dan membuat yang terbaik agar isinya dapat diterima oleh pendengar.

Puisi HUT RI Terbaik dan terpopular untuk perayaan 17 Agustus

MERAIH KEMERDEKAAN INDONESIA

Segenap jiwa dan raga bertaruh di medan perang
Bersenjatakan bambu runcing dengan genggaman erat di tangan
Mengoyak raga musuh tersembunyi dalam suasana rahasia alam
Menguatkan perisai melindungi dari serangan para penjajah

Hentakan kaki kuat menandakan siap jiwa dan raga untuk bertarung
Mata runcing pada bambu membuat luka menganga dengan kilau tajam terasah
Strategi tersusun lewati musuh picik perjuangan
Lengah sedikit peluru tertembak musnahkan nyawa

Bala tentara dari seberang datang menyerang
Kencangkan langkah kakimu hingga terseok batu keras
Tersengap napas sesak di dada tidak terhenti
Semak-semak di hutan menjadi tempat persembunyian

Nyawa melayang demi meraih kemenangan dan ketentraman
Darah merah mengalir tumpah darah juang melawan
Tak gentar surut pandang menghadang pertempuran
Terbangun lagi menguatkan pundak teman yang tumbang

Segala kejahatan engkau hadapi dengan keberanian pasti
Demi kekuasaan bangunkan negeri persatuan Indonesia
Berhasil dalam merebut kebahagiaan bangsa seutuhnya
Hingga kini tersinar terang teriakan kata merdeka
Merdeka

KEBEBASAN MENUAI KEBAHAGIAAN

Udara kebebasan memberi kesejukan dihamparan bumi pertiwi
Bebas berkreasi tanpa jerit tindasan duka
Teringat dahulu di zaman penjajahan Belanda berkala
Tangis berderu menguak keadaan takut

Kebebasan menuai kebahagiaan Indonesia
Anak manusia tersenyum bahagia di rumah aman
Musuh sudah terlenyapkan oleh para pahlawan
Problematika kemerdekaan telah terlewatkan

Anak negri dengan mudah menggapai mimpi
Tak sekeras kerja rodi melelahkan diri
Gangguan sekitar enggan memuncul kepermukaan
Layaknya dahulu bom atom menghancurkan keadaan

Tercipta kemanusiaan yang adil dan beradab
Rukun nan indah dengan saling toleransi tinggi
Tolong-menolong dan gotong royong menjadi tradisi
Musyawarah untuk menyusuri jalan perdamaian

Kebebasan melindungi tanah air tercinta
Berada di tempat yang berdaulat, adil, dan makmur
Kita satukan persatuan dan kesatuan bangsa
Sampai Indonesia teruskan tetap berjaya


I N D O N E S I A

Sebentuk gugusan pulau
Dan tetap saja tak nyaman hidup ketika perasaan
Sebangsa, sesaudara, sepenanggungan
Hanya cerita tapi tak kasat mata
Apa arti lagu-lagu upacara itu
Ketika sehabis dinyanyikan
Sekolah sekolah rakyat tergusur
Seragam seragam bukan menjadi kebanggaan keilmuan
Namun prasyarat dan penghalang keingin tahuan maju
Apa arti kesejahteraan terjamin negara
Jika ketidakmerataannya menimbulkan
Banyak kecemburuan
Bersaing antara jumlah mobil mewah
Dan rumah gerobak sampah
Bersaing antara gedung pencakar lagit
Dan penampungan kolong jembatan sarang penyakit
Apa arti kewibawaan itu
Jika para pencoleng bisa bebas bersekutu
Bom – bom berledakan bak kembang api
Tak ada perlindungan bagi TKI pejuang devisa kita
Juga ketika para juara dunia terlantar
Mengais nafkah ketika masa uzurnya tiba
Siapa yang masih menangis terharu
Ketika merah putih berkibar
Siapa yang masih berdegup bangga
Ketika merah putih mengangkasa
Siapa yang masih berdiri gagah
Ketika merah putih memandang dunia
Ajari aku
Kembali bangga
Kembali mencintai negeriku

PAHLAWAN

Jika hilangmu tanpa pusara
Jika pusaramu tanpa nama
Jika namamu tanpa bunga
Penjajah mengatakan engkau derhaka
Maka engkaulah pahlawan yang sebenarnya
Gema seabad silam
Inggeris datang meredah Pahang
Bersama peluru bersama senapang
Membunuh menangkap setiap pejuang
Sungai Semantan berubah merah
Bukan sarap hilir ke kuala
Bukan rakit mudik ke hulu
Arus merahnya menjulang mayat
Pahlawan bangsa pahlawan rakyat
Tujuh liang dadanya tersayat
Pahlawan!
Untukmu derita untukmu penjara
Bukan bintang tersemat di dada
Semangatmu api negara berdaulat
Namamu terukir di jantung rakyat…

PUISI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945

Takut, menakuti, dan ditakuti.
Semua sibuk ditindas.
Semua sibuk menindas.
Tangisan sudah seperti makanan
Teriakan sudah seperti

Haus, lapar, kedinginan, sudah biasa
Lantunan suara senapan
Gemuruh suara bom
Semua sudah seperti perayaan kembang api dimalam tahun baru

Sekarang!

Semua itu sudah berlalu
Semua sudah sangat nyaman
Semua sudah sangat aman

Apa yang kalian lakukan?
Apa yang sudah kalian perbuat untuk negeri ini!

Belajar masih malas
Mengerjakan PR apa lagi
Mau di jajah lagi?

Kalian adalah generasi penerus
Kalian adalah pemimpin kelak
Kalian adalah Anak Indonesia
Semangat!
Merdeka!

Jangan kecewakan para pahlawan!


Itulah kumpulan Puisi terbaik untuk HUT RI Terbaik dan Terpopular ke 73 pada tanggal 17 Agustus 2018.

intipinformasi

Belum ada Komentar untuk "Puisi Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 73 Terbaik dan Terpopular"

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel